Analisis life cycle assesment untuk menentukan dampak lingkungan pada proses produksi tahu di industri kecil “Ud. X” Desa Sidojangkung, Kecamatan Menganti, Gresik

Kegiatan industri menjadi salah satu penyebab antropogenik terhadap dampak lingkungan. Salah satu industri yang memiliki kontribusi terhadap dampak lingkungan adalah industri tahu. Industri tahu “UD.X” Desa Sidojangkung, Kecamatan Menganti, Gresik memiliki rata-rata kapasitas produksi sebanyak 703 kg kedelai. Energi utama yang digunakan pada proses pemasakan adalah kayu. Rata-rata setiap harinya, penggunaan kayu di industri tersebut mencapai 1.520 kg. Pembakaran kayu memicu adanya emisi gas-gas penyebab terjadinya pemanasan global. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis terhadap potensi dampak lingkungan yang dihasilkan dari proses produksi tahu. Metode pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan pengukuran secara langsung. Analisis data dilakukan dengan metode Life Cycle Assessment (LCA) menggunakan software Simapro 9.3. Dampak yang dikaji ditinjau dari metode penilaian dampak CML-IA (baseline), kemudian dilakukan analisis pada 3 (tiga) dampak terbesar. Berdasarkan hasil analisis normalisasi dampak, dipilih 3 dampak dengan nilai terbesar yaitu marine aquatic ecotoxicity sebesar 0,000309 Kg 1,4-DB-eq, global warming potential sebesar 5,87 x 10-5 KgCO2-eq dan freshwater ecotoxicity sebesar 2,83 x 10-5 Kg 1,4-DB-eq